satu tahun
hampir satu tahun
satu revolusi
satu lintasan kukelilingi matahari
beranjak dari sebuah tempat saat pertama kali kuuntai senyummu sebagai mutiara
satu
per satu
yang kan kukalungkan di lehermu saat perjalanan ini berakhir
(ya Allah, semoga perjalanan ini berakhir)
bahan bakarku entah cukup untuk berapa putaran lagi
dan pelumasku entah kering berapa lama lagi
dalam satu revolusi
telah kukunjungi sudut-sudut semesta tak tereksplorasi
dan raga ini telah jatuh bangun, bangkit berdiri
sampai pikiran ini bebal, sangat bebal sehingga tak tahu bagaimana caranya jatuh,
bagaimana caranya menyerah?
melalui sebuah reaksi fusi, matahari menembakkan badai vortex
meradiasi para pengmbara yang berkeliling di lintasannya masing-masing termasuk aku
lalu semua tertembak keluar dalam bentuk foton
semua kata
semua daya
dalam satu revolusi
telah kukumpulkan semua data, postulat, dan teorema
yang kelihatannya berguna (namun tetap saja tak terasa efeknya)
untuk mencari jalan yang lebih efektif
untuk mencari jalan pintas
lalu naruto tertawa
"Untuk impian sebesar itu tak ada jalan pintas", katanya
"Kau harus berusaha sekuat tenaga sampai titik darah penghabisan!!!"
"Bahkan dibunuh, pun kau tak boleh mati!"
Aku bertemu lagi dengan Luffy
"Kalau kau ingin benar-benar tahu di mana garis finishnya,
atau sekedar ingin tahu apakah garis finish itu benar-benar ada,
maka hentikan saja!"
"Jangan pernah habiskan waktumu untuk petualangan membosankan seperti itu!"
Lalu Kamen Rider Kabuto berkata
"Jika manusia mencintai seseorang, maka mereka akan menjadi lemah
tapi tak perlu malu
karena itu bukanlah klemahan yang sebenarnya
hanya mereka yang tahu tentang kelemahanlah
yang akan menjadi kuat!!"
Oke, intinya
aku masih bisa berlari untuk putaran selanjutnya
tunggu saja
(kalo kamu baca, saya tahu puisi ini aneh banget. Coba dengerin lagu Rocket Rockers yang judulnya "Hari Untukmu" untuk mengonfirmasi apa yang saya ingin sampaikan lewat puisi ini.)
Kamis, 14 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar